Istri Almarhum Imam Khomeini (r.a) Sabtu pagi (21/3) menghembuskan nafasnya yang terakhir. Menyusul wafatnya istri Imam Khomeini, Nyonya Khadijah Tsaqafi, Sayyid Hassan Khomeini, cucu Imam Khomeini dalam sebuah statemennya menyampaikan berita duka itu. Dalam statemen itu Sayyid Hassan memuji kemuliaan dan keagungan Almarhumah Khadijah Tsaqafi yang selama berpuluh tahun menjadi pendamping setia Imam Khomeini dalam perjuangannya. Statemen itu menyebut Almarhumah sebagai ‘ibu revolusi Islam’.
Almarhumah Khadijah Tsaqafi adalah putri Mirza Muhammad Tsaqafi Tehrani, salah seorang murid Ayatollah Khaeri Yazdi. Ia menikah dengan Imam Khomeini pada tahun 1308 Hijriah Syamsiah. Hampir 70 tahun, almarhumah mendampingi Imam Khomeini. Pernikahan mereka berdua membuahkan lima anak. Sejak beberapa bulan lalu, almarhumah dirawat di rumah sakit Khatamul-Anbiya Tehran. Dua hari lalu ia mendapat serangan jantung dan akhrinya ia pergi menemui panggilan ilahi.
Sayyid Hassan Khomeini menambahkan, tak diragukan bahwa keberhasilan perjuangan Islam dan berdirinya pemerintahan Republik Islam adalah berkat pengorbanan seluruh rakyat Iran khususnya orang-orang dekat Imam Khomeini. Tak ada yang meragukan peran besar yang dimainkan istri Imam dalam perjuangan ini.
Sementara itu Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan pesan duka citanya yang mendalam atas kepergian istri almarhum Imam Khomeini, kepada keluarga almarhumah, rakyat Iran dan semua pihak yang turut berbelasungkawa.
Dalam pesan belasungkawanya, Ayatollah Ali Khemenei menuturkan, “Almarhumah adalah salah seorang dari keluarga ulama yang terkenal. Selama bertahun-tahun, ia menemani dan menyertai Imam Khomeini serta menjadi sumber ketenangan bagi Imam di setiap masa-masa sulit jihad beliau yang terus-menerus dan agung itu. Dengan sabar, tekad, dan tawakkal, ia jalani kehidupannya. Semoga rahmat Allah swt menyertai almarhumah dan Imam Khomeini”. (irib)
Amanah Bumi 
Tinggalkan komentar